Bambu untuk kerangka sepeda bukanlah hal yang baru, bahkan telah diproduksi pada awal perkembangan sepeda pada abad 19. Meski demikian dalam perkembangan industri, material metal menjadi lebih populer karena daya tahan dan kemudahan reproduksinya. Ketika belakangan muncul green movement di masyarakat, material bambu mulai dilirik kembali  dalam pembuatan sepeda. Bambu yang ternyata memiliki sifat penyerap getaran terbaik dan kekuatannya tidak perlu diragukan cocok untuk dijadikan bahan sepeda.  Penemuan penting dalam era baru pembuatan sepeda bambu  adalah penggunaan material serat alam maupun serat karbon dan perekat resin pada sambungan antar bambu pada frame sepeda. Diameter bambu yang tidak sepenuhnya seragam dapat  ter angkai sempurna dan menghasilkan frame yang sangat indah.  Sifat lentur yang dimiliki  bambu dapat diminimalkan dengan desain struktur frame yang tepat. Dengan treatment dan coating yang baik, sepeda bambu  bisa digunakan seperti sepeda pada umumnya.