top of page

History

Spedagi berasal dari kata “sepeda pagi”, kegiatan bersepeda yang awalnya dilakukan Singgih S. Kartono untuk menjaga kesehatan. Rutin bersepeda dan latar belakang profesi desainer membuatnya tertarik pada desain sepeda.  Singgih dibuat takjub melihat sepeda bambu karya Craig Calfee dari USA. Bukan hanya terbuat dari bambu, sepeda dengan desain baik itu dibuat dengan metoda kerajinan tangan. Sepeda  ini menginspirasi Singgih untuk mengembangkan desain sepeda bambu, mengingat bambu tersedia melimpah di Indonesia dan metoda produksi kerajinan tangan adalah bidang yang sehari-hari ditekuninya. Pengembangan desain dimulai awal tahun 2013. Akhir tahun 2014 kegiatan produksi dimulai seiring penyempurnaan berkelanjutan dalam  hal desain dan proses produksi. Sepeda bambu Spedagi bukan hanya wujud sebuah produk berbasis sumber daya desa, namun juga menjadi picu awal lahirnya gerakan Revitalisasi Desa Spedagi. Sebuah gerakan yang bertujuan membawa Desa kembali ke harkat dasarnya sebagai komunitas lestari dan mandiri.

bottom of page